Tahun 2007 menjadi momentum penting dalam sejarah perkembangan pasar modal.
Melalui persetujuan pemegang saham kedua bursa, Bursa Efek Surabaya (BES) bergabung dengan Bursa Efek Jakarta (BEJ). Penggabungan ini yang menjadi cikal bakal terbentuknya BEI.
Lahirnya BEI disusul dengan ditetapkannya sistem perdagangan baru bernama Jakarta Automated Trading System Next Generation (JATS Next-G) pada 2009. Sistem perdagangan ini menggantikan JATS yang sudah beroperasi sejak 1995.
Sebelum diterapkan di bursa Indonesia, sistem seperti JATS Next-G sudah diterapkan beberapa bursa asing seperti Singapura, Hong Kong, Swiss, Kolombia, dan Inggris.
Dengan diberlakukannya JATS Next-G, investor juga diwajibkan menjadi nasabah salah satu atau lebih di perusahaan efek yang menjadi sarana untuk menerapkan identitas tunggal investor (single ID).
Kini seiring dengan era digitalisasi, transaksi saham sudah bisa dilakukan dengan aplikasi.
Dengan adanya transaksi digital semua transaksi dipasar saham berlangsung cepat, efektif, dan efisien. Kemajuan teknologi juga berdampak bagi kemudahan investor, emiten, dan calon emiten untuk mendapatkan informasi terkini dari pasar modal. (NIA)