sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Makin Boncos, Kerugian Garuda Indonesia (GIAA) Naik Jadi Rp12 Triliun

Market news editor Aditya Pratama
31/08/2021 11:29 WIB
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) mencatatkan kenaikan rugi bersih pada kuartal II-2021.
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) mencatatkan kenaikan rugi bersih pada kuartal II-2021.  (Foto: MNC Media)
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) mencatatkan kenaikan rugi bersih pada kuartal II-2021. (Foto: MNC Media)

Pada 30 Juni 2021, Grup mengalami kerugian sebesar 901,6 juta dolar AS dan liabilitas jangka pendek Grup melebihi aset lancarnya sejumlah 4,66 miliar dolar AS dan Grup mengalami defisiensi ekuitas sebesar 2,84 miliar dolar AS. Pandemi COVID-19, diikuti dengan pembatasan perjalanan, telah menyebabkan penurunan perjalanan udara yang signifikan, dan memiliki dampak buruk pada operasi dan likuiditas Grup.

Sebagai bagian dari usaha berkesinambungan untuk  menghadapi dan mengelola kondisi diatas, Grup mengambil langkah-langkah yang telah dan akan dilaksanakan secara berkelanjutan sebagai berikut:

- Optimalisasi pendapatan penumpang berjadwal baik rute domestik dan internasional melalui optimalisasi produksi serta strategi dynamic pricing;
- Meningkatkan pendapatan kargo berjadwal, salah satunya dengan melakukan penerbangan cargo only selama masa pandemi untuk mengkompensasi penurunan pendapatan dari penumpang sesuai dengan peraturan yang berlaku;
- Menutup rute-rute yang tidak menghasilkan profit;
- Rightsizing untuk meningkatkan margin di rute-rute potensial;
- Meningkatkan charter revenue yang berkelanjutan dengan membuat kerjasama kemitraan jangka pendek dan jangka panjang;
- Menerapkan protokol COVID-19 pada seluruh titik layanan Garuda Indonesia (Cleanliness, Safety and Healthiness), serta melakukan campaign melalui social media;
- Meningkatkan arus kas dengan mengganti cadangan pemeliharaan dengan jaminan pembayaran (SBLC) dari pihak perbankan;
- Secara aktif mencari alternatif pendanaan terkait utang dan pinjaman yang akan jatuh tempo;
- Sinergi Garuda Indonesia Grup melalui keselarasan rute dan penetapan jadwal penerbangan yang disesuaikan dengan permintaan pasar; dan
- Melakukan negosiasi dengan lessor terkait penurunan biaya sewa pesawat, penundaan kedatangan pesawat baru, maupun opsi early redelivery pesawat.

Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi tercatat 56,33 juta dolar AS, kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi tercatat 203,05 juta dolar AS, dan kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan tercatat 26,55 juta dolar AS.

Garuda Indonesia mencatatkan liabilitas sebesar 12,96 miliar dolar AS dan ekuitas minus 2,84 miliar dolar AS. Adapun total aset perseroan turun menjadi 10,11 miliar dolar AS dibanding tahun 2020 sebesar 10,78 miliar dolar AS. (TIA)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement