IDXChannel - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) mencatatkan kenaikan rugi bersih pada kuartal II-2021. Pada laporan keuangan per 30 Juni 2021, Perseroan mencatatkan rugi sebesar 898,65 juta dolar AS atau kira-kira setara dengan Rp12,88 triliun. Nilai tersebut naik 26,08 persen dari periode sama tahun lalu sebesar 712,72 juta dolar AS.
Dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Perseroan mencatatkan pendapatan usaha sebesar 696,80 juta dolar AS atau turun 24,03 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 917,28 juta dolar AS dengan rugi per saham dasar 0,03472 dolar AS.
Adapun pendapatan usaha Perseroan terdiri atas penerbangan berjadwal, penerbangan tidak berjadwal, dan lainnya. Penerbangan berjadwal menyumbang terbesar ke pendapatan sebesar 556,53 juta dolar AS atau lebih rendah dari sebelumnya 750,25 juta dolar AS.
Kemudian, penerbangan tidak terjadwal tercatat 41,63 juta dolar AS atau lebih tinggi dari sebelumnya 21,54 juta dolar AS, dan lainnya tercatat 98,63 juta dolar AS atau lebih rendah dari sebelumnya 145,47 juta dolar AS.
GIAA mencatatkan adanya penurunan beban usaha di kuartal II-2021 menjadi 1,38 miliar dolar AS dibanding periode yang sama tahun lalu 1,64 miliar dolar AS, beban operasional penerbangan turun menjadi 769,35 juta dolar AS dari sebelumnya 945,58 juta dolar AS. Sementara itu, beban pemeliharaan dan perbaikan menjadi 313,53 juta dolar AS dari sebelumnya 224,42 juta dolar AS.