IDXChannel - Regulator industri minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) Malaysia mengkhawatirkan adanya penurunan ekspor, setelah terpukul oleh kebijakan Indonesia yang memperpanjang pembebasan pungutan ekspor CPO, sekaligus menjual produknya di harga murah.
Direktur Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOB), Ahmad Parveez mengatakan, produsen CPO dari Indonesia sedang bergerak untuk menguras persediaan dengan melakukan ekspor di harga yang lebih rendah dari produk Negeri Jiran. Diketahui, kebijakan pembebasan bea ekspor RI diperpanjang hingga 31 Oktober.
“Dengan cara Indonesia melepas persediaannya sekarang, kami mengantisipasi dua hingga tiga bulan ke depan ekspor Malaysia akan turun,” kata Ahmad, dilansir Reuters, Kamis (22/9/2022).
Perlambatan ekspor ini dinilai dapat membuat persediaan CPO Negeri Jiran akan melimpah-ruah pada akhir 2022. Ahmad menyebut stok CPO pada Desember 2022 akan menjadi 2,5 juta ton, yang notabene tertinggi sejak April 2019.