Mayoritas Bank Digital Masih Merugi
Dari segi kinerja keuangan, bank digital memiliki pertumbuhan pendapatan yang sangat signifikan. Tim Riset IDX Channel merangkum kinerja keuangan sejumlah bank digital, yakni Bank Jago (ARTO), Bank Neo Commerce (BBYB), Allo Bank Indonesia (BBHI), Bank Aladin Syariah (BANK), dan Bank Amar Indonesia (AMAR).
Dari hasil riset tersebut, ARTO memiliki pertumbuhan pendapatan bunga bersih tertinggi pada Triwulan I-2022. Adapun pendapatan bunga bersih bank tersebut mencapai Rp316,31 miliar dengan persentase pertumbuhan sebesar 844,95 persen secara year on year (yoy).
Sementara pertumbuhan pendapatan terendah dimiliki oleh BANK, yakni sebesar 33,88 persen di banding tahun lalu. Sedangkan dalam BANK yang merupakan perbankan syariah, pendapatannya berasal dari pengelolaan dana oleh bank sebagai mudharib dengan angka sebesar Rp12,10 miliar.
Pendapatan Bunga Bersih dan Laba Bersih Triwulan I-2022
Sumber: Tim Riset IDX Channel, Laporan Keuangan ARTO, BBYB, BBHI, BANK, & AMAR, Juni 2022 (data olahan) | *) pendapatan pengelolaan dana oleh bank sebagai mudharib
Dari segi laba bersih, hanya BBHI dan ARTO yang berhasil memperoleh laba. Adapun BBHI mencatat laba bersih tertinggi yakni sebesar Rp75,01 miliar atau naik sebesar 746,35 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Sementara tiga bank lainnya, yaitu BBYB, BANK, dan AMAR masih menderita kerugian. Dipantau dari laporan keuangannya, BBYB mencatat rugi bersih tertinggi yakni sebesar Rp416,73 miliar. Selain BBYB, AMAR juga melaporkan rugi bersihnya sebesar Rp8,80 miliar.
Ditinjau dari laporan keuangan AMAR pada Triwulan I-2022, rugi bersih bank ini sebagian besar berasal dari beban umum dan administrasi. Dari beban tersebut, biaya terbesar yang dikeluarkan perusahaan yakni untuk keperluan promosi, yaitu sebesar Rp37,94 miliar.
Sama dengan AMAR, BANK juga mengalami kerugian yang mayoritas berasal dari beban operasional. Adapun pengeluaran terbanyak dari beban operasional tersebut yaitu gaji dan kesejahteraan karyawan (Rp29,51 miliar), beban umum dan administrasi (Rp12,9 miliar), serta promosi (Rp4,53 miliar). (ADF)
Sumber: Riset IDX Channel, Juni 2022
Periset: Melati Kristina