sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Market Cap Capai Rp3,43 Triliun, Saham TUGU Mulai Dilirik Asing

Market news editor Kunthi Fahmar Sandy
18/09/2025 16:07 WIB
Saham Tugu Insurance (TUGU) mulai menarik minat investor asing. Market cap TUGU saat ini mencapai Rp3,43 triliun.
Market Cap Capai Rp3,43 Triliun, Saham TUGU Mulai Dilirik Asing (FOTO:iNews Media Group)
Market Cap Capai Rp3,43 Triliun, Saham TUGU Mulai Dilirik Asing (FOTO:iNews Media Group)

IDXChannel - Saham PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk atau Tugu Insurance (TUGU) mulai menarik minat investor asing. Market cap TUGU saat ini mencapai Rp3,43 triliun.

Dalam riset Kiwoom Sekuritas Jumat (18/9/2025), nilai beli bersih investor asing atau net foreign buy (NFB) di saham emiten asuransi anak usaha PT Pertamina (Persero) ini konsisten terjadi dalam sebulan terakhir.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), NFB saham TUGU sebulan terakhir hingga 17 September 2025 mencapai Rp5,8 miliar. Tercatat akumulasi asing juga terjadi pada periode harian dan mingguan.

“Net foreign buy dalam sebulan terakhir menunjukkan ada aliran dana institusi yang mulai melirik TUGU. Valuasinya memang terlalu murah jika dibandingkan beberapa parameter," ujar Analis Kiwoom Sekuritas Abdul Azis dalam risetnya.

Menurut dia, ada salah satu parameter yang belum banyak diketahui orang dalam mengukur valuasi TUGU, yakni aset investasi likuid jauh melampaui dari kapitalisasi pasar. Aset investasi liquid ini mencapai Rp10,04 triliun yang terdiri atas obligasi negara dan korporasi, deposito, saham dan reksadana.

“Jika kita bandingkan antara nilai aset investasi likuid Tugu Insurance dengan kapitalisasi pasarnya saat ini, gap-nya sangat lebar. Investor sedang diberikan diskon besar untuk perusahaan dengan fundamental sekuat ini," ujarnya.

TUGU berhasil mengantongi pendapatan investasi sebesar Rp314,15 miliar per 30 Juni 2025. Angka ini meningkat sekitar 25,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat Rp250,06 miliar. 

Tentunya, hasil investasi ini akan berdampak langsung terhadap profitabilitas selain dari hasil jasa asuransi, maupun pendapatan lain-lain yang merupakan kontribusi dari perusahaan anak.

"Masih ada ruang untuk mengoptimalkan hasil investasi karena saat ini return on investment (ROI) masih dapat bertumbuh," ujarnya.

Dari sisi valuasi, saham TUGU tercatat diperdagangkan di kisaran 0,34x price to book value (PBV), jauh di bawah rata-rata industri finansial. Begitu pula price to earnings ratio (PER) yang berada di kisaran 7,7x.

"Data ini menunjukan harga TUGU masih didiskon oleh pasar, sehingga menarik untuk akumulasi baik dengan target janka menengah atau panjang," ujarnya.

Dia menilai, prospek TUGU ke depan tetap solid. Dukungan captive market dari Pertamina Group serta disiplin manajemen risiko membuat perseroan memiliki daya tahan kuat di tengah gejolak. “Market hanya tinggal menunggu momentum. Begitu ada katalis positif, saham TUGU bisa cepat naik karena valuasi saat ini jelas tidak mencerminkan value sebenarnya,” tutur Abdul Azis.

"Dengan kombinasi peningkatan hasil investasi, valuasi murah, serta aset likuid yang besar, Tugu Insurance kian layak masuk radar investor yang mencari saham undervalued dengan fundamental kokoh," kata dia.

(kunthi fahmar sandy)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement