Founder Indonesia Investment Education, Rita Efendy meyakini, rekor ini dapat berlanjut seiring penguatan saham-saham berkapitalisasi besar.
Dia menambahkan, sejumlah sektor yang berpotensi terdampak positif menyusul rencana pemangkasan bunga acuan global.
“Saya melihat ada sektor saham yang terdampak dari penurunan suku bunga, yaitu properti, perbankan. Demikian juga konstruksi,” kata Rita.
Dari sisi perdagangan surat utang, baik surat berharga negara (SBN) maupun obligasi korporasi, Head of Fixed Income Research BNI Sekuritas, Amir Abdul Jabar Dalimunte mengatakan, ada potensi permintaan masuk, khususnya di masa transisi ini pemerintahan RI.
Amir menyebut, kebijakan fiskal pemerintah bakal menentukan seberapa banyak suplai dari SBN yang akan diterbitkan.
“Kami melihat pemerintah sudah sangat aware dengan kebutuhan mereka di pasar SBN, mereka sudah cukup yakin. Terkait potensi demand, salah satu potensi adalah investor asing, ini masih ada ruang untuk tumbuh,” kata Amir.
(Fiki Ariyanti)