Dengan adanya BMS, baterai kendaraan bermotor listrik akan memiliki lifetime jarak tempuh yang lebih panjang, terlindungi dari overheating, overcharge, overdischarge, dan kerusakan baterai cell yang dapat mengakibatkan kebakaran, serta mengoptimalkan performa baterai tersebut.
Kedua, LABA juga akan membentuk perusahaan patungan dengan perusahaan asal Zhejiang, China dengan modal sebesar Rp10 miliar pada tahap awal.
Perseroan pun akan menguasai 51 persen saham perusahaan patungan tersebut.
Willian mengatakan, perusahaan patungan ini nantinya bergerak dalam bidang manufaktur suku cadang produk dan produksi cetakan. Cetakan yang akan dibuat dikhususkan untuk pembuatan komponen, aksesoris baterai dan produk pendukung energi terbarukan.
Dirikan Anak Usaha
Perseroan rencananya pun akan mendirikan anak usaha di bidang jaringan pertukaran baterai atau stasiun pertukaran baterai.