"Stasiun pertukaran baterai cerdas kami dirancang untuk mengakomodasi baterai 36V, 48V, dan 72V. Stasiun canggih ini memastikan keandalan dan keamanan dalam transaksi pertukaran baterai," ujar William.
LABA, diakuinya akan memiliki 99 persen saham anak perusahaan tersebut dengan modal tahap awal Rp10 miliar.
Dan terakhir, anak perusahaan LABA yakni PT Suistanable Energy Development Trading (SEDT) akan mendirikan anak perusahaan di Provinsi Hainan, China dengan modal sebesar USD500 ribu.
"Perusahaan ini nantinya bergerak dalam bidang impor dan ekspor produk energi terbarukan," kata William.
(Fiki Ariyanti)