Perolehan tersebut berbanding terbalik dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencatatkan rugi sebesar Rp46,77 miliar.
Dari sisi top line, pendapatan bunga dan pendapatan syariah Bank Jago meningkat 339,52% menjadi Rp705,32 miliar sepanjang kuartal II. Adapun, pendapatan bunga dan syariah bersih ARTO tercatat sebesar Rp641,08 miliar atau tumbuh 360,94% secara secara tahunan.
Mengutip penjelasan dari rilis pers ARTO, selain mencatat perolehan laba, perseroan juga mencatatkan pertumbuhan positif pada sisi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), penyaluran kredit, dan jumlah nasabah pengguna digital banking.
Nasabah funding untuk aplikasi Jago mencapai lebih dari tiga juta nasabah pada akhir Juni 2022. Jumlah nasabah ini tumbuh lebih dari 100% dalam enam bulan atau 1,4 juta nasabah pada akhir 2021.
Pertumbuhan nasabah turut mendorong DPK tumbuh hingga 253% menjadi Rp 6,1 triliun secara year on year (yoy). Sementara itu, secara year to date, DPK tumbuh 65,9% dibandingkan akhir 2021 yang tercatat Rp 3,68 triliun.