“Kami memperkirakan CAGR FY22-25E sebesar 7% dari segi pendapatan. Kami memperkirakan pertumbuhan didorong oleh kombinasi pertumbuhan menara yang disesuaikan dengan kebutuhan, meningkatnya kolokasi, dan akuisisi anorganik. Persyaratan sewa menara yang menarik oleh Miratel mampu menghasilkan kolokasi yang bertambah. Kami pertahankan peringkat beli,” ungkapnya dalam riset, Kamis (18/1/2024).
Sebagai catatan, kinerja keuangan MTEL termasuk paling baik di antara peers group. MTEL membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp1,43 triliun pada 9 bulan 2023, naik 16,6% secara year on year.
Dalam laporan keuangannya, Mitratel mencatatkan pendapatan senilai Rp6,27 triliun pada 9 bulan 2023, meningkat 11,89% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp5,6 triliun. (*)