IDXChannel - Langkah PT Pertamina Geothermal Energy Tbk atau PGE untuk melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) direspons positif sejumlah pihak. Dengan masuk ke bursa saham, PGE diproyeksi semakin efisien.
Sebagaimana diketahui, anak usaha PT Pertamina (Persero) ini berkomitmen untuk menjawab tantangan dalam mengembangkan pemanfaatan besarnya potensi geothermal di Indonesia. Dalam sepuluh tahun ke depan, PGE menargetkan peningkatan kapasitas terpasang energi besih yang bersumber dari panas bumi hingga dua kali lipat.
Melansir 1st Session Closings IDX Channel, efisiensi akan turut berpengaruh pada daya saing perseroan. Selain itu, peningkatan efisiensi juga efektivitas penggunaan dana terkait erat dengan keberadaan pemegang saham dari luar, terlebih terdapat prinsip transparansi pada perusahaan terbuka.
Sebagai informasi, saat ini untuk mengembangkan pembangkit geothermal berkapasitas 100 megawatt dibutuhkan dana sekitar USD500 juta.
"Melalui IPO, perseroan bisa lebih fokus mandiri walaupun 70% sahamnya masih dipegang oleh Pertamina, namun setidaknya PGE bisa lebih lincah dari sisi pendanaan," demikian dikutip dari 1st Session Closing IDX Channel, Rabu (8/2/2023).
Pertamina Geothermal Energy akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) akhir Februari 2023 dengan kode saham PGEO. Perseroan telah memulai masa penawaran awal atau bookbuilding sejak 1 Februari hingga 9 Februari 2023.
Dalam prospektus yang dirilis, perseroan melepas sebanyak 10,35 miliar saham atau 25% dari total modal ditempatkan dan disetor perseroan. Adapun, harga penawaran awal yang ditetapkan sebesar Rp820 hingga Rp945 per saham.
Perihal penggunaan dana, perseroan akan menggunakan sebesar 85% dana hasil IPO untuk pengembangan usaha hingga 2025 mendatang. Secara rinci, sebesar 55% akan digunakan untuk belanja modal atau capital expenditure (capex) atau investasi pengembangan kapasitas tambahan dari Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) operasional perseroan saat ini, yang dilakukan melalui pengembangan konvensional dan utilisasi co-generation technology untuk memenuhi permintaan tambahan dari pelanggan eksisting perseroan.