"Sepanjang 2023, perseroan tidak melakukan pembagian dividen interim sesuai dengan ketentuan Pasal 72 UUPT," tambah Susanto.
Setelah membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2023, ditegaskan Susanto, perseroan berharap dapat mempertahankan ekuitas yang positif pada kuartal II02024 seiring dengan kinerja berjalannya.
"Dalam melakukan proyeksi ini, kami mempertimbangkan beberapa faktor penting yang dapat memengaruhi kinerja keuangan perseroan, termasuk keberhasilan musim Lebaran (Maret-April 2024) yang bergantung pada momentum, daya beli konsumen, stabilitas ekonomi dan politik, dan faktor-faktor lainnya," terang dia.
Lebih lanjut Susanto mengatakan, perseroan memiliki model bisnis yang kuat dan menghasilkan kas dari tahun ke tahun jauh melampaui kebutuhan modalnya.
"Dari laba bersih yang diperoleh, sebagian dialokasikan terlebih dahulu untuk pengembangan kegiatan usaha inti melalui belanja moda, termasuk pembukaan gerai-gerai baru, peremajaan gerai-gerai yang sudah ada, serta investasi strategis di bidang IT, dan inovasi lainnya," paparnya.
"Setelah memenuhi kebutuhan modal sendiri, sisanya baru dipertimbangkan untuk dibagikan kepada para pemegang saham dalam bentuk dividen tunai. Kebijakan dividen kami sebesar minimum 50% dari laba bersih telah mempertimbangkan pertimbangan-pertimbangan di atas," tegasnya.