IDXChannel - Upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjual saham PT Delta Djakarta Tbk (DLTA) masih tertahan menyusul penolakan di tingkat dewan. Diketahui, program penjualan saham DLTA telah digulirkan sejak kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan.
Di tengah ketidakpastian tersebut, produsen minuman beralkohol itu justru mencatatkan kinerja positif setelah mampu meraup laba bersih senilai Rp118,39 miliar di Semester I/2022. Laba ini meningkat 25,86 persen dari periode yang sama tahun lalu senilai Rp94,05 miliar.
Kenaikan laba tak terlepas dari pertumbuhan penjualan yang mencapai total Rp384,52 miliar di paruh pertama tahun ini. Realisasi itu naik 24,02 persen dari semester awal tahun lalu di angka Rp310,04 miliar.
Pasar domestik menjadi penopang pemasukan DLTA dengan mencatatkan penjualan sebesar Rp415,42 miliar -setelah dikurangi cukai-, sedangkan pasar ekspor memberi pendapatan sebesar Rp31,35 miliar. Adapun terdapat potongan penjualan sebesar Rp31,35 miliar.
Seiring terjadinya inflasi, bahan baku produksi yang digunakan mengalami kenaikan. Alhasil, hal tersebut menggembungkan biaya pokok penjualan menjadi total bersih senilai Rp114,02 miliar. Selain produksi, biaya promosi dan distribusi juga mengalami kenaikan.