Diketahui selama dua bulan pertama 2023, penjualan BABY tumbuh 25,38 persen yoy mencapai Rp162,41 miliar. Ini disebabkan adanya kenaikan aktivitas penjualan eceran.
"Penjualan eceran naik 22,48 persen atau sebesar Rp143,42 miliar," paparnya.
Sementara sepanjang tahun 2022, BABY membukukan laba bersih senilai Rp59,72 miliar, alias naik 273,27 persen yoy dibandingkan rugi yang dicapai tahun sebelumnya senilai Rp34,46 miliar.
Adapun penjualan produk BABY naik 25,32 persen yoy selama tahun 2022 menjadi Rp905,42 miliar, imbas kenaikan penjualan eceran.
Manajemen menyebut ini tak terlepas dari adanya kebijakan pelonggaran pembatasan atas pandemi.
Sebagaimana diketahui, BABY menawarkan 600 juta saham atau setara 21,28 persen dari total modal ditempatkan dan disetor. Perseroan mengincar dana segar sebesar Rp150 miliar hingga Rp159,60 miliar.