"Tentunya untuk produk-produk yang mengandung cokelat, kami sangat memerhatikan marjin produk tersebut secara intensif. Memang ada produk yang akan dilakukan adjustment harga di semester II (2024)," ujar manajemen perseroan.
Sementara itu, manajemen mengaku, telah mengerek harga produk kopi Torabika di pasar seiring peningkatan harga kopi global.
"Mengenai harga kopi memang naik cukup tinggi, terutama selama satu tahun terakhir. Seperti yang telah dilihat di pasar, bahwa banyak produk kopi termasuk produk kopi Torabika yang telah melakukan kenaikan harga di pasar," katanya.
Terkait aksi boikot produk kompetitor, manajemen menegaskan, perseroan tidak mendapatkan keuntungan dari aksi tersebut.
"Perseroan tidak terdampai oleh aksi boikot dan juga tidak turut diuntungkan oleh aksi tersebut. Semuanya berjalan sesuai dengan kondisi pasar dan inisiatif marketing campaign yang efektif," ujar manajemen.
Bidik Penjualan Rp34,28 Triliun di 2024