Dana buyback Rp1 triliun termasuk biaya transaksi, biaya perantara perdaganganan, dan biaya lainnya sehubungan dengan transaksi buyback.
"Pelaksanaan buyback tidak akan berdampak secara material terhadap kinerja usaha dan pendapatan perseroan karena saldo laba dan arus kas perseroan saat ini masih mencukup kebutuhan dana untuk pelaksanaan buyback," tutur manajemen.
Dalam eksekusinya, perseroan telah menunjuk PT Indo Premier Sekuritas untuk melakukan pembelian kembali saham perseroan
melalui perdagangan di BEI.
"Periode pembelian kembali saham 27 Maret hingga 27 Juni 2025," ujar manajemen.
Untuk diketahui, MYOR membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp3 triliun sepanjang 2024. Jumlah ini turun 6 persen dibandingkan periode 2023, yakni Rp3,19 triliun (YoY).
Pada 2024, perseroan meraup penjualan bersih Rp36,07 triliun atau mengalami kenaikan 14,57 persen YoY dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp31,48 triliun.
Sementara itu, kas dan setara kas perseroan di akhir 2024 tercatat naik 10,70 persen menjadi Rp4,60 triliun, dari Rp4,15 triliun pada 2023.
(Fiki Ariyanti)