Dalam mengevaluasi kinerja agregat selama delapan bulan pertama, surplus neraca perdagangan menurun dari USD39,80 miliar pada sembilan bulan pertama 2022 menjadi USD27,75 miliar sembilan bulan pertama 2023.
Selain itu, ekonom juga memprediksi Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) tanggal 18-19 kembali akan mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75 persen bulan ini bahkan sampai akhir tahun
Namun, yang akan berbeda adalah penekanan BI untuk lebih menstabilkan nilai tukar Rupiah dan bagaimana bank sentral itu mengantisipasi dan memitigasi jika The Fed terus bersikap lebih hawkish di masa depan.
Sedangkan, dampak El Nino terhadap harga pangan global, dan risiko konflik Hamas-Israel yang mendorong kenaikan harga minyak dunia di tengah keputusan OPEC+ memangkas produksi minyak, namun resiko ini cenderung terkendali..
Berdasarkan data diatas, mata uang rupiah hari ini melemah, selanjutnya untuk perdagangan besok diprediksi bergerak fluktuatif dan kemudian ditutup lanjutkan pelemahan di rentang Rp15.710 - Rp15.770.
(NIY)