Dari sentimen domestik, pasar terus memantau perkembangan Program Pengungkapan sukarela (PPS) atau Tax Amnesty Jilid II yang sedang berlangsung mulai 1 Januari 2022 sampai 30 Juni 2022 mendatang. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat harta bersih yang dilaporkan dalam Program Pengungkapan Sukarela (PPS) mencapai Rp2,33 triliun sampai 13 Januari 2022 atau hampir 2 minggu sejak program ini dijalankan.
Nilai tersebut terdiri dari laporan harta bersih dalam negeri dan repatriasi sebesar Rp1,76 triliun, harta yang diinvestasikan dalam Surat Berharga Negara sebesar Rp141 miliar, dan harta di luar negeri sebesar Rp431,82 miliar. Pelapor tercatat telah mencapai 3.747 Wajib Pajak dengan nilai Pajak Penghasilan (PPh Final) yang terkumpul sebesar Rp272,14 miliar. Harta yang dilaporkan sukarela naik Rp350 miliar sehari
Secara bersamaan, Pemerintah memperkirakan perekonomian bisa tumbuh 5,2 sampai 5,8 persen pada tahun 2022, apabila pandemi COVID-19 dapat dikendalikan sehingga aktivitas produksi mulai normal, konsumsi masyarakat pulih dan mencapai kisaran 5 persen. dan target herd immunity dapat tercapai. Walaupun International Monetary Fund (IMF) memperkirakan pertumbuhan ekonomi di tahun 2022 hanya tumbuh 5,2 persen.
Dalam perdagangan sore ini, rupiah ditutup melemah. Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp14.300-Rp14.370. (TYO)