“Kini Adira tidak hanya menjual kendaraan baru saja, tetapi sudah merambah hingga ke penjualan kendaraan second hand (bekas) dari berbagai merk,” ungkapnya.
Oleh karena itu, penjualan kendaraan di Adira Finance tidak banyak terganggu oleh situasi pasar yang bergerak lambat dan menurun dari tahun sebelumnya, meskipun aset perusahaan tercatat meningkat.
“Soal penjualan kita relatif flat dari tahun kemarin. Meskipun asset masih meningkat dari tahun kemarin sampai 2 November 2019. Jadi meskipun ada penurunan industri, Adira masih tetap bertahan flat ya penjualannya,” ungkapnya.
Meskipun begitu, penjualan kendaraan masih terpantau lesu padahal momen pemilihan umum telah berakhir. Hafid menyatakan, belum bisa memastikan seberapa besar penurunan penjualan yang dialami oleh Adira. Perekonomian yang belum stabil ini menyebabkan penurunan penjualan mobil hingga 9%.
“Kalau diliat sekarang politik sudah selesai. Tapi kan penjualan masih seperti itu juga. Jadi politik sebenarnya tidak terlalu berpengaruh. Tapi secara umum perekonomian dunia juga masih belum membaik. Harga komoditas di Indonesia juga masih lemah,” ungkapnya.