Beberapa rasio keuangan terutama untuk rasio leverage juga mengalami pergerakan, seperti debt service ratio bergerak dari 1,13 (31 Des 2021) menjadi 2,11 (30 September 2022), ebitda to Interest coverage dari 4,7 (31 Des 2021) menjadi 4,9 (30 September 2022) dan DER Interest Bearing dari 0,72 (31 Des 2021) menjadi 0,78 (30 September 2022).
Adapun total debt meningkat 13,1% dari sebesar Rp2,15triliun (31 Desember 2021) menjadi Rp2,4triliun (30 September 2022) seiring dengan penambahan hutang obligasi yang digunakan untuk pembelian alat berat untuk mendukung proyek jasa pertambangan.
"Namun kami tetap menjaga current ratio tetap meningkat dari 1,19 menjadi 1,34. Posisi keuangan kami juga mengalami penguatan yang ditandai dengan peningkatan ratio profitabilitas pada ratio ROA meningkat 19,25% dari 2,0% menjadi 2,5% serta ROE meningkat 25,9% dari 4,9% menjadi 6,2%," jelas dia.
Peningkatan kinerja maupun perolehan kontrak baru pada segmen usaha jasa pertambangan, kami harapkan dapat terus meningkat pada triwulan berikutnya dan menjadi sumber recurring income yang dapat meningkatkan pertumbuhan berkelanjutan," tutup Arif.
(SAN)