“Proyek-proyek infrastruktur tersebut terdiri dari Proyek Jalan Tol Cinere-Jagorawi, Proyek Jalan Tol Indrapura-Kisaran, Proyek Peningkatan Jalan Empunala, Proyek Bandara Kediri, Proyek Revitalisasi Bandara Halim, Proyek Tol Cisundawu dan Proyek Kawasan Industry Batuta serta
peningkatan kinerja operasional pada proyek-proyek jasa pertambangan salah satunya berasal dari Proyek Weda Bay," ujar Arif Iswahyudi Direktur Keuangan dan Manrisk PP Presisi Selasa (1/11/2022).
Pendapatan dari segmen usaha jasa pertambangan berkontribusi sebesar Rp720,6miliar, lebih besar dari tahun lalu sebesar Rp32,6miliar yang mana hal ini akan menambah optimisme dan kepercayaan diri kami sebagai sumber recurring income.
"Kami juga membukukan laba joint venture
atas proyek pembangunan Bandara Dhoho Kediri yang berasal dari entitas anak kami, LMA sebagai kontraktor utama sekaligus menjadi lead of consortium sebesar Rp21,4miliar pada triwulan ketiga ini," tambah Arif.
Total asset perseroan meningkat 10% dari sebesar Rp7,02triliun (31 September 2021) menjadi Rp7,74triluin (31 September 2022) seiring dengan pembiayaan capex pembelian alat berat yang digunakan untuk mendukung proyek jasa pertambangan.