sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Menakar Arah Industri Kendaraan Listrik, Tuai Berkah Emiten Nikel Cs

Market news editor Melati Kristina - Riset
24/06/2022 18:00 WIB
Kendaraan listrik punya pasar yang besar di Tanah Air. Hal ini dimanfaatkan emiten nikel dalam pengembangan baterai transportasi masa depan ini.
Menakar Arah Industri Kendaraan Listrik, Tuai Berkah Emiten Nikel Cs. (Foto: MNC Media)
Menakar Arah Industri Kendaraan Listrik, Tuai Berkah Emiten Nikel Cs. (Foto: MNC Media)

Emiten Nikel Ramaikan Industri Kendaraan Listrik Nasional

Indonesia memiliki produksi nikel yang melimpah. Per 2021, produksi feronikel Tanah Air mencapai 1,59 juta ton. Sementara pada tahun ini, produksi nikel ditargetkan meningkat menjadi 1,66 juta ton.

Berbagai emiten nikel turut meramaikan industri kendaraan listrik dalam negeri melalui pembagunan smelter feronikel. Selain itu, meningkatnya produksi nikel di Indonesia dapat menjadi potensi untuk bahan baku baterai kendaraan listrik.

Sumber: Kementerian ESDM, Ajaib Sekuritas Asia | *Rencana pada 2022

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) merupakan salah satu emiten bidang pertambangan yang turut memproduksi nikel. Emiten ini juga memiliki pabrik feronikel berkapasitas 13.500 TNi per tahun di Halmahera Timur, Maluku Utara. Adapun pabrik tersebut memiliki infastruktur pendukung yang telah memasuki fase konstruksi proyek pada Maret 2022 lalu.

Bersama dengan PLN, ANTM melakukan penandatanganan Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) terkait pengadaan pasokan listrik Smelter Feronikel Halmahera Timur untuk periode 30 tahun ke depan. Sementara nilai investasi dari proyek tersebut mencapai Rp3,5 triliun.

PT Vale Indonesia Tbk (INCO) juga turut meramaikan industri kendaraan listrik Tanah Air. Perusahaan yang menambang nikel ini merencanakan ekspansi melalui Final Investment Decision (FID) untuk proyek fasilitas nikel Bahodopi.

Adapun emiten ini juga telah menandatangani dokumen perjanjian Kerangka Kerjasama Proyek untuk Fasilitas Pengolahan Nikel Bahodopi dengan mitra lainnya yakni Taiyuan Iron & Steel (Grup) Co., Ltd (TISCO) dan Shandong Xinhai Technology Co., Ltd (Xinhai) pada tahun lalu.

Selain INCO, emiten logam timah, PT Timah Tbk atawa TINS juga turut melakukan diversifikasi bisnis di sektor nikel melalui PT TIM Nikel Sejahtera. Rencananya, TIM Nikel Sejahtera akan berada dibawah anak usaha PT Timah Investasi Mineral yang khusus berbisnis nikel.

Terakhir, emitem batu bara PT Harum Energy Tbk (HRUM) juga merambah industri nikel. Baru-baru ini, HRUM mengambil bagian atas 250 ribu saham baru PT Westrong Metal Industry melalui anak usahanya yaitu PT Harum Nickel Industry (HNI).

Informasi saja, PT Westrong Metal Industry bergerak di bidang smelter dengan teknologi Rotary Kiln Electric Furnance (RKEF). Kapasitas produksi tahunan dari smelter ini berkisar dari 44 ribu hingga 56 ribu ton nikel dalam bentuk feronikel atau nickel pig iron.

Investasi ini ditargetkan akan menambah kapasitas produksi nikel kepemilikan HRUM ke depan. Adapun jumlah investasi tersebut mewakili 20 persen dari total modal yang disetor. Sementara nilai investasi dan harga pengambilan bagian saham sebesar USD75 juta. (ADF)

Periset: Melati Kristina

Sumber: Tim Riset IDX Channel, Juni 2022

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Berita Rekomendasi

Berita Terkait
Advertisement
Advertisement