Kendati demikian, menurut pandangan IndoPremier, ada risiko bahwa AS bisa melepaskan cadangan minyak strategis (Strategic Petroleum Reserve/SPR) untuk melawan langkah dari Arab Saudi dan Rusia.
Selama masa jabatan pertama Trump (2017-2021), baja dan aluminium termasuk di antara komoditas yang dikenakan tarif, dan mengalami penurunan harga sebesar 37 persen dan 23 persen dalam 12 bulan setelah Trump memberlakukan tarif tersebut terhadap Uni Eropa pada Juni 2018.
Sementara, indeks komoditas keseluruhan (overall commodity index) relatif datar selama periode tersebut, termasuk bijih besi dan batu bara metalurgi, dua bahan baku baja mentah, karena ada variabel lain selain tarif (seperti gangguan pasokan, dan lain-lain) yang memengaruhi pergerakan harga.
Selain itu, tarif Trump juga berdampak negatif terhadap produk mentah CBOT (Chicago Board of Trade), seperti kedelai dan jagung, karena tarif balasan yang dikenakan oleh Uni Eropa terhadap AS.
Soal EV dan IRA
Untuk Indonesia, implikasi dari kemenangan Trump adalah terhadap permintaan kendaraan listrik (EV) dan Inflation Reduction Act of 2022 AS (IRA).