sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Menengok Emas di Awal Pekan, Sikap Hawkish Bank Sentral Jadi Kekhawatiran Pasar

Market news editor Maulina Ulfa - Riset
24/04/2023 08:13 WIB
Harga emas naik tipis pada perdagangan awal pekan, Senin, (24/4).
Menengok Emas di Awal Pekan, Sikap Hawkish Bank Sentral Jadi Kekhawatiran Pasar (Foto MNC Media)
Menengok Emas di Awal Pekan, Sikap Hawkish Bank Sentral Jadi Kekhawatiran Pasar (Foto MNC Media)

IDXChannel - Harga emas naik tipis pada perdagangan awal pekan, Senin, (24/4). Namun, instrument safe haven ini tetap di bawah tekanan karena kekhawatiran kenaikan suku bunga yang membayangi oleh The Federal Reserve (The Fed). 

Kekhawatiran ini masih mengurangi selera pasar untuk logam kuning ini, seperti halnya lonjakan imbal hasil Treasury baru-baru ini.

Naik turun harga emas menandai kerugian dua minggu berturut-turut karena komentar hawkish dari pejabat The Fed. Didukung beberapa data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang lebih kuat dari perkiraan dan meningkatkan kekhawatiran bahwa The Fed akan terus menaikkan suku bunga tahun ini.

Skenario ini berarti akan lebih banyak tekanan ke bawah untuk emas, mengingat kenaikan suku bunga pinjaman mendorong biaya peluang emas yang tidak menawarkan imbal hasil. Ini membuat harga emas telah turun dari angka kisaran USD2.000, sementara dolar menguat.

Emas spot terpantau datar di kisaran USD1.982,58 per troy ons atau turun 0,05%, sementara emas berjangka naik 0,2% menjadi USD1.992,6 per troy ons pada pukul 7.45 WIB. Kedua instrumen tersebut kehilangan lebih dari 1% di minggu sebelumnya.

Penurunan dua minggu berturut-turut pada emas ini terjadi tak lama setelah logam kuning melonjak mendekati rekor tertinggi, sebagian besar didorong oleh meningkatnya permintaan safe haven karena pasar mengkhawatirkan potensi krisis perbankan dan resesi tahun ini.

Kekhawatiran resesi, terutama karena suku bunga AS naik lebih lanjut, diperkirakan akan berdampak baik pada logam kuning, mengingat statusnya sebagai safe haven.
 
Proyeksi Fed Fund berjangka menunjukkan bahwa pasar memperkirakan hampir 90% The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) dalam pertemuan minggu depan. Sementara bank sentral AS tersebut diperkirakan akan memberi sinyal jeda pada bulan Juni.

Beberapa asumsi mengatakan, The Fed baru-baru ini mengisyaratkan bahwa suku bunga akan naik lebih lanjut, mengingat inflasi AS masih cenderung jauh di atas kisaran target bank sentral. 

Keputusan kenaikan suku bunga dari bank sentral utama lainnya juga akan menyusul, termasuk Bank Sentral Eropa dan Reserve Bank of Australia.

Setiap pengetatan moneter global ini menandakan akan lebih banyak tekanan pada emas.

Logam mulia lainnya dibuka bervariasi pada Senin (24/4), dengan platinum berjangka turun 0,8%, sementara perak berjangka naik 0,3%.

Di antara logam industri, tembaga berjangka sedikit turun, memperpanjang penurunan tajam dari minggu lalu karena kekhawatiran akan melambatnya aktivitas industri sangat membebani. Tembaga berjangka turun 0,1% menjadi USD3,9888 per pon.

Ketidakpastian atas pemulihan ekonomi di China, yang merupakan importir tembaga terbesar dunia, juga merusak daya tarik logam merah.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement