“Kami masih cenderung wait and see mengingat potensi upside yang kami nilai tidak terlalu besar meski risiko penurunan lanjutan relatif terbatas,” kata Lead Investment Analyst Stockbit, Edi Chandren, Rabu (5/2).
Secara valuasi, saham KLBF saat ini dinilai memiliki rasio P/E 18,4x 1–Year Forward P/E, artinya belum mencapai level yang sangat atraktif.
“Sementara growth dan prospek dividen (~3 persen dividend yield) kami lihat tidak terlalu tinggi. Keberhasilan inisiatif marketing yang lebih agresif menjadi salah satu potensi upside bagi KLBF,” tuturnya.
Sementara itu riset Verdhana Sekuritas Indonesia bertajuk KLBF Brand Transformation in Progress, menyoroti kinerja emiten farmasi ini tetap solid.
Sektor consumer health dinilai mengalami perbaikan signifikan, yang diyakini sebagai dampak dari inisiatif branding baru yang dilakukan perseroan.