RI Siap-Siap Kebanjiran Dana Asing
Dalam hal aliran modal, Schroders Indonesia menyebut, pasar Indonesia masih memiliki potensi untuk mendapatkan manfaat dari sentimen lemah terhadap China karena Presiden terpilih Trump. Sebab, Trump disebut-sebut akan tetap bersikap keras terhadap China di saat ekonominya masih berjuang untuk pulih.
Oleh karena itu, di pasar negara berkembang Asia, India bersama dengan negara-negara ASEAN, seperti Indonesia akan menjadi fokus utama bagi investor saham global. Meskipun mulai terlihat tren pembalikan pertumbuhan PDB dan laba bersih India, yang jika terus berlanjut, maka pasar negara berkembang ASEAN, termasuk Indonesia kemungkinan akan menarik perhatian investor saham global.
Selain itu, akan lebih banyak produsen yang mengalihkan fasilitas mereka dari China ke negara lain termasuk Indonesia, sehingga mendorong lebih banyak aliran foreign direct investment (FDI).
Kendati demikian, satu risiko negatif dari China adalah dalam hal perdagangan karena Indonesia masih menjadi salah satu mitra dagang terbesar Indonesia.
Meskipun berita utama terkait stimulus dapat memberikan dukungan kepada China dari waktu ke waktu, investor diperkirakan masih ingin melihat perbaikan dalam data makro China terlebih dahulu sebelum pemulihan menjadi struktural.
Risiko bagi China adalah jika perang dagang dengan AS meningkat, maka pertumbuhan PDB China akan menghadapi tantangan lebih lanjut karena ekspor telah menjadi pendorong pertumbuhannya dalam beberapa tahun terakhir dengan lemahnya permintaan domestik.
(Fiki Ariyanti)