sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Mengenal Definisi dan Contoh Serok Bawah, Bahasa Milenial dalam Saham

Market news editor Dian Harir
09/01/2023 11:09 WIB
Informasi mengenai definisi dan contoh serok bawah menarik untuk diulas. Pasalnya istilah serok bawah kerap kali digunakan oleh investor muda saat bermain saham
Mengenal Definisi dan Contoh Serok Bawah, Bahasa Milenial dalam Saham. (FOTO : MNC MEDIA)
Mengenal Definisi dan Contoh Serok Bawah, Bahasa Milenial dalam Saham. (FOTO : MNC MEDIA)

1. Saham Punya Alasan Serok Bawah

Sebelum melakukan serok bawah, pastikan Anda benar-benar mengenal saham yang akan dibeli dengan cara melakukan analisis saham. Hal ini dapat membantu Anda agar tidak rugi setelah membeli saham tersebut.

Anda bisa menggunakan analisis orang lain ataupun menganalisis sendiri jika Anda memiliki pemahaman terhadap hal tersebut. Seperti pemahaman bagaimana cara membaca laporan keuangan yang baik, paham bagaimana manajemennya, serta paham tentang perkembangan industri perusahaan tersebut.

Mengenal Definisi dan Contoh Serok Bawah, Bahasa Milenial dalam Saham. (FOTO : MNC MEDIA)

2. Saham Cocok Dengan Keinginan Investor

Saat memutuskan terjun ke dunia investasi, Anda harus tahu investasi seperti apa yang akan Anda jalani dan keuntungan yang bagaimana yang Anda inginkan. Hal ini akan membantu Anda dalam mengambil keputusan sebelum melakukan serok bawah saham. Sebab perlu diketahui tidak semua saham cocok untuk dilakukan serok bawah.

Kapan Waktu yang Cocok Untuk Serok Bawah

Setelah memutuskan saham mana yang bagus untuk diserok bawah, Anda juga harus mengetahui kapan waktu yang cocok untuk serok bawah agar bisa mendapatkan cuan. Berikut dua pendekatan yang bisa dilakukan untuk memilih kapan waktu yang cocok untuk serok saham.

1. Serok bawah saat harga lebih rendah pada beberapa periode terakhir 

Pada umumnya pendekatan ini dilakukan oleh investor fundamental ketika ia mengetahui bahwa saham perusahaan yang turun masih mempunyai potensi untuk pulih kembali. Saat harga saham suatu perusahan turun di bawah level harga dua tahun terakhir, namun bersifat sementara karena mungkin disebabkan oleh faktor ekonomi yang juga sedang menurun. Maka investor fundamental kebanyakan menganggap hal tersebut sebagai kesempatan yang bagus untuk serok bawah. Dengan harapan saat kondisi kembali normal, maka harga pun akan naik kembali ke posisi awal sebelum turun.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement