Penyebab Overbought dan Oversold
Overbought dan oversold umumnya terjadi karena adanya perubahan sentimen pasar. Ketika harga saham naik secara tajam dan cepat, investor mungkin berpikir bahwa saham tersebut memiliki potensi keuntungan besar, sehingga banyak yang ingin membeli. Ini dapat menyebabkan terjadinya kondisi overbought.
Sebaliknya, ketika harga saham turun tajam dan cepat, investor mungkin menjadi khawatir tentang kinerja perusahaan, sehingga banyak yang ingin menjual. Inilah yang menyebabkan kondisi oversold.
Indikator untuk Mengukur Overbought dan Oversold
Salah satu indikator teknikal yang sering digunakan untuk mengidentifikasi kondisi overbought dan oversold adalah Indeks Kekuatan Relatif (Relative Strength Index/RSI). RSI mengukur seberapa besar perubahan harga saham dalam periode tertentu dan memberikan nilai antara 0 hingga 100. Nilai di atas 70 dapat mengindikasikan kondisi overbought, sedangkan nilai di bawah 30 dapat mengindikasikan kondisi oversold.
Itulah beberapa informasi yang diperlukan oleh investor maupun trader untuk mengenal overbought dan oversold yang penting untuk diketahui.