IDXChannel – Emiten sektor teknologi, PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), diprediksi berpeluang meraup keuntungan komisi biaya yang terjadi di Tokopedia selama Ramadan 2024.
Ini karena perseroan akan mendapatkan biaya komisi atas Gross Merchandise Value (GMV) yang terjadi di Tokopedia atau Tiktok Shop.
Melirik hasil laporan GOTO pada periode kedua di 2023 saat Ramadan antara 22 Maret hingga 21 April, terjadi transaksi yang jumlah mencapai puluhan triliun. Pada kuartal tersebut, Tokopedia mencatatkan GMV sebesar Rp58,68 triliun.
Adapun pada kuartal I-2023, Tokopedia membukukan GMV sebesar Rp62,8 triliun. Total GMV GOTO selama semester I-2023 mencapai Rp121,4 triliun.
Sekadar diketahui, GMV adalah nilai transaksi secara keseluruhan yang dilakukan pengguna pada suatu platform.
Mengamati perjanjian antara kedua perusahaan, yang perlu dicermati dari perjanjian antara GOTO dengan Tiktok adalah biaya komisi pada GMV, terlepas dari keberhasilan dan kegagalan transaksi tersebut. Artinya perseroan akan tetap mendapatkan pendapatan yang langsung masuk ke bottom line perseroan.
“Hal ini akan membantu GOTO meningkatkan keuntungannya secara signifikan, mengingat GoTo tidak perlu lagi mendanai unit e-commerce, yang telah mengalami pengeluaran kas yang tinggi namun tidak memiliki margin kontribusi tambahan yang lebih besar dibandingkan bisnis inti lainnya, yaitu layanan on-demand,” tegas Analis Bloomberg Intelligence Nathan Naidu, Senin (18/3/2024).
Lanjut Nathan, model bisnis seperti ini yang dijalan tersebut disebut akan menguntungkan bagi GOTO.
GOTO diyakini akan meraih target untuk mencapai titik impas pada kuartal I-2024, ungkap Nathan, hal itu berdasarkan margin kontribusi grup yakni pendapatan setelah promosi pelanggan, biaya penjualan, dan biaya pemasaran.
Ia juga mencatat bisnis on-demand menyumbang 48% dari penjualan kotor GOTO pada Januari-September, diikuti oleh e-commerce sebesar 36%, layanan teknologi keuangan sebesar 7%, logistik sebesar 9%, dan segmen lainnya sebesar 1%.
Dijelaskan sebelumnya bahwa GOTO dan Tokopedia menyepakati persentase fee berjenjang yang dihitung berdasarkan gross merchandise value pasca kombinasi Tokopedia dan TikTok. Sebagai gambaran, GMV Tokopedia dan Tiktok Shop pada kuartal III-2023 mencapai USD2,9 miliar atau setara Rp45 triliun.
Dengan kesepakatan atas Gross Merchandise Value tersebut, GOTO akan mendapatkan e-commerce service fee senilai USD11,4 juta atau setara Rp177 miliar untuk kuartal yang sama.
Dengan menggunakan skema tersebut, maka GOTO berpeluang cetak e-commerce service fee Rp708 miliar per tahun. Angka ini tentu saja menggunakan asumsi yang terlalu konservatif jika melihat prospek peningkatan transaksi di platform Tokopedia Shop setelah integrasi dengan sistem elektronik Tiktok tuntas.
Nathan juga melihat potensi biaya komisi yang diterima GOTO bisa lebih besar daripada yang diperkirakan manajemen.
“[Model bisnis] ini akan membuahkan hasil dalam jangka panjang jika kesuksesan belanja langsung TikTok melampaui pasar dalam negeri, Indonesia,” jelasnya kepada IDXChannel.com.
Sementara itu, diungkapkan Investment Consultant Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada kepada IDXChannel.com, Kamis (14/3/2024), GOTO dapat menggenjot transaksinya selama Ramadan. “Emiten-emiten yang memanfaatkan teknologi pun diuntungkan, termasuk e-commerce seperti BUKA, GOTO, dan BELI,” jelasnya.
Sejumlah promosi, kata Reza, yang dilakukan emiten-emiten tersebut demi menarik konsumen untuk berbelanja di platform mereka dapat meningkatkan kinerja GOTO. Dengan asumsi semakin banyak masyarakat yang melakukan transaksi untuk berbelanja, maka trafik pesanan di emiten-emiten e-commerce ini diperkirakan menjadi lebih meningkat.
Namun, sejurus dengan trafik yang melonjak, sisi lain yang tidak terhindarkan adalah beban pemeliharaan sistem ikut menanjak. Namun GOTO setelah deal kesepakatan dengan Tiktok, akan raih keuntungan tanpa perlu mengeluarkan anggaran tersebut.
Pergerakan Senyap Fund Jumbo
Sebelum memasuki Ramadan, ramai beberapa fund asing asing mulai dari BlackRock sampai Goldman Sachs melakukan akumulasi saham PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO). Dikutip dari data Bloomberg, Rabu (13/3/2024), sejumlah investor melaporkan melakukan pembelian saham GOTO seperti BlackRock yang mengakumulasi saham GOTO sebanyak 99,59 juta.
Secara total, kepemilikan saham GOTO oleh BlackRock mencapai 24,92 miliar atau setara dengan 2,17%. Hal itu diikuti Franklin Resources AG yang membeli saham sebanyak 114 juta saham sehingga kepemilikan mereka bertambah hingga 198,33 juta atau setara 0,02%.
Sedangkan, UBS AG ikut melakukan akumulasi sebanyak 106,07 juta, artinya kepemilikan perusahan tersebut bertambah menjadi 3,69 miliar atau setara dengan 0,32%.
The Goldman Sachs Group juga ikut meraih peluang imbas saham GOTO melemah dengan memborong 13,7 juta sehingga total saham yang mereka miliki naik menjadi 112,87 juta atau setara 0,01%.
Kemudian, Dimensional Fund Advisory ikut serta lakukan aksi beli dengan membeli 145,89 juta saham setara, sehingga total kepemilikan saham GOTO naik menjadi 316,82 juta setara dengan 0,03%. (ADF)