4. TPIA
Pada kuartal I-2025, TPIA justru menderita rugi bersih sebesar USD25,64 juta. Kerugian tersebut membengkak 22,59 persen dari tiga bulan pertama 2024 dengan rugi USD33,13 juta.
Padahal dari sisi pendapatan justru tumbuh signifikan 31,82 persen menjadi USD622,09 juta dibandingkan sebelumnya sebesar USD471,92 juta. Namun memang beban pokok pendapatan juga membengkak dari USD471,4 juta menjadi USD616,34 juta.
Pendapatan TPIA paling besar disumbang oleh penjualan lokal sebesar USD421,14 juta atau naik dari sebelumnya USD398,64 juta.
Penjualan polyolefin di pasar domestik sebesar USD273,93 juta. Tetapi jumlah itu turun dari periode sebelumnya. Kemudian disusul penjualan styrene monomer yang terpangkas menjadi USD60,95 juta, serta penjualan butadiene yang naik menjadi USD38,37 juta.
Sedangkan total penjualan luar negeri tercatat USD195,16 juta atau naik dari sebelumnya USD72,09 juta. Dikontribusi penjualan olefin yang melejit jadi USD160,27 juta di kuartal I-2025. Lalu penjualan MTBE dan butene-1 naik menjadi USD20,21 juta, dan polyolefin naik menjadi USD11,3 juta.
(Fiki Ariyanti)