IDXChannel - Perjuangan dari regulator, seluruh stakeholder, sekuritas, educator, dan komunitas saham yang telah menyemarakkan pasar modal sejak 2020 membuat jumlah investor pasar modal saat ini melonjak pesat.
Per November 2022 jumlah investor pasar modal Indonesia sebanyak 10 juta dan sebanyak 4,37 juta merupakan investor saham. Setiap tahunnya, sucor sekuritas konsisten mengadakan santa claus rally di bulan Desember.
Dalam acara year and dinner Sucor Sekuritas pada hari Rabu (07/12/22), Bernadus Wijaya CEO Sucor Sekuritas mengungkapkan, Desember menjadi bulan paling menarik, selain menyambut natal dan tahun baru, adanya stories terkait data IHSG selama 10 tahun, dimana sebanyak sembilan kali IHSG berada dalam zona hijau dan adanya aktifitas window dressing.
Acara ini juga turut dihadiri Bingar Egidius Direktur utama dan Kusuma Ida Anjani Direktur PT Mustika Ratu Tbk, Puteri Indonesia 2020, Influencer seperti Rita Effendy, Andika Diskartes, Olivia louise dan Komunitas Saham.
Bernadus menambahkan, peluang santa claus rally bisa dilihat dari penambahan lapangan pekerjaan baru di AS sebesar 496 ribu, penambahan ini lebih tinggi dari angka consensus sebesar 400 ribu.
"Selain itu inflasi AS di bulan Oktober mengalami penurunan dari 8,2 persen menjadi 7,2 persen," ujarnya
Sedangkan dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat surplus neraca perdagangan pada Oktober 2022 mencapai USD5,67 miliar. Ekspor Indonesia pada Oktober 2022 tumbuh 12,30% (year on year) menjadi USD 24,81 miliar.
Dibandingkan bulan sebelumnya ada kenaikan sebesar 0,13%. Kondisi ekonomi global akan mengalami tantangan di tahun 2023, dimana IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi 2023 dari yang sebelumnya 2,9persen menjadi 2,7persen. Ahmad mikail, ekonom Sucor Sekuritas mengungkapkan walaupun ekonomi Amerika melambat, tetapi IMF masih sangat optimis ekonomi akan tumbuh stabil di 2023 untuk Emerging Market Economy.
Terlebih China saat ini sedang mempertimbangkan pembukaan kembali (reopening) ekonominya di tahun depan, jika ini terjadi maka ekspor Indonesia akan tumbuh 30-40 persen.
Secara finansial, sektor Indonesia dikuasai oleh investor-investor asing, terutama bond market dari Amerika dan Eropa. Tetapi dari real sector, dari sisi investasi dan ekspor saat ini Indonesia sudah lebih dekat ke China.
Meskipun pelemahan ekonomi global membuat volume ekspor impor dunia melambat. Namun bagi negara yang ekonomi, ekspor dan investasi nya lebih dekat ke China, ketika China reopening ekonomi dan mata uangnya mengalami penguatan, ini menjadi efek positif untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia dan penguatan nilai rupiah.
Ahmad Mikail memprediksi Indonesia akan selamat dari jurang resesi, karena ekspor Indonesia jauh lebih banyak dari pada impor, selain itu dengan adanya Current Account Surplus maka pertumbuhan ekonomi akan relatif lebih kuat.
Sedangkan untuk kuartal kemungkinan besar pertumbuhan ekonomi akan melambat, Karena adanya pelemahan rupiah. Untuk sektor yang bisa kita cermati di tahun depan adalah emas yang diprediksi akan naik USD2.300 per troy ounce.
"Jika The Fed memotong suku bunga 200 basis poin, maka kemungkinan 2023 tingkat suku bunga kita di level 4%, sektor perbankan dan property akan diuntungkan, karena pertumbuhan kredit akan naik dan likuiditas akan bertambah," papar dia.
(NDA)