Sampai dengan Juni 2022, total luas lahan tertanam CSRA mencapai 19.148 ha. Dari luas lahan perkebunan yang tertanam tersebut, seluas 16.439,7 ha ditanami tanaman yang menghasilkan (mature). Secara umum, profil tanaman perseroan masuk dalam kategori produktif, dikarenakan umur tanaman yang masih muda.
Tanaman berusia 4-7 tahun menempati area seluas 2.632,8 ha dan tanaman berusia 8-17 tahun menempati area seluas 9.762,0 ha.
"Dengan profil tersebut, perusahaan yakin akan tren pertumbuhan produksi yang positif secara jangka panjang," tandasnya.
Dari sisi neraca keuangan, total aset CSRA per 30 Juni 2022 mencapai Rp1,78 triliun, alias meningkat 1,8% dari akhir 2021 sebesar Rp1,75 triliun. Jumlah kewajiban pembayaran atau liabilitas ditutup sebesar Rp845,80 miliar, alias terpangkas 12,9% dibandingkan akhir tahun 2021.
"Ini dikarenakan adanya penurunan hutang bank jangka pendek. Per posisi akhir semester I/2022, hutang perbankan jangka panjang tercatat sebesar Rp542,96 miliar atau menurun 7,3% dibandingkan posisi per akhir tahun 2021," ujar Seman.
Sementara posisi ekuitas perseroan berada di level Rp939,21 miliar pada 30 Juni 2022, atau meningkat 20,2% dibandingkan posisi akhir 2022. Itu karena peningkatan laba ditahan atas laba bersih pada periode berjalan yang meningkat cukup tajam.
(FRI)