GEM akan membangun dan menugaskan pabrik pengolahan HPAL dalam dua tahap secara turn-key. Tahap pertama akan memiliki kapasitas sebesar 20 ribu ton nikel dalam MHP per tahun. Sementara, tahap kedua kapasitas akan naik menjadi 30 ribu ton nikel dalam MHP per tahun.
Adapun, tanggal komisioning tahap satu ditargetkan pada 2024, semantara tahap kedua ditargetkan pada pertengahan 2025. Total investasi konstruksi gabungan untuk kedua tahap adalah dibatasi hingga USD600 juta atau Rp9,24 triliun, dengan jaminan biaya konstruksi yang diberikan oleh GEM.
“Pabrik ini akan melakukan pengadaan dan pengolahan bijih nikel laterit secara komersial dari tambang SCM miliki MBMA, berdasarkan perjanjian pasokan bijih untuk jangka waktu 20 tahun terhitung sejak tanggal komisioning," ujar manajemen MBMA.
"Sedangkan, pabrik persiapan bijih akan dibangun di tambang SCM untuk memfasilitasi pengangkutan bijih melalui pipa ke pabrik pengolahan di IMIP,” lanjutnya.
(RNA)