“Partisipasi MIND ID di perusahaan tambang kelas dunia, seperti Vale Indonesia (Brasil) dan Freeport Indonesia (Amerika), merupakan bukti keberhasilan Indonesia dalam menjaga dan menarik investasi perusahaan global ke industri pertambangan nasional," kata Group CEO MIND ID Budi G Sadikin dalam keterangan resminya yang diterima IDX Channel, Senin (14/10).
Melalui kepemilikan 20% saham di PT Vale Indonesia Tbk., dan 65% saham di PT Aneka Tambang Tbk., MIND ID memiliki akses terhadap salah satu cadangan dan sumberdaya nikel terbesar dan terbaik dunia.
Ke depannya, jelas dia, akses ini secara strategis akan mengamankan pasokan bahan baku untuk industri hilir berbasis nikel di Indonesia; baik hilirisasi industri nikel menjadi stainless steel, maupun hilirisasi industri nikel menjadi baterai kendaraan listrik. Akses ini juga akan mempercepat program hilirisasi industri nikel domestik, yang akan menghasilkan produk hilir dengan nilai ekonomis hingga 4-5 kali lipat lebih tinggi dari produk hulu.
Sekadar diketahui, Holding Industri Pertambangan resmi dibentuk pada 27 November 2017 dengan menggunakan PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero) sebagai induk perusahaan yang menaungi 5 perusahaan industri tambang terbesar di Indonesia yaitu PT Aneka Tambang Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Timah Tbk dan PT Freeport Indonesia.
Pada 17 Agustus 2019, Holding Industri Pertambangan bertransformasi menjadi MIND ID (Mining Industry Indonesia) yang memiliki 65% saham PT Aneka Tambang Tbk, 65,02% saham PT Bukit Asamm Tbk, 65% saham PT Timah, dan 51% saham PT Freeport Indonesia.