Mirip dengan penjelasan Reuters di muka, analis ANZ Research, dikutip Dow Jones Newswires, Rabu (3/4), menjelaskan dalam sebuah catatan riset, harga minyak yang naik pada awal perdagangan Asia seiring meningkatnya risiko geopolitik dan tanda-tanda permintaan yang kuat.
Pasar menjadi semakin khawatir bahwa risiko gangguan pasokan minyak meningkat tajam setelah Iran bersumpah akan membalas dendam kepada Israel atas serangan udara terhadap kedutaan besarnya di Suriah, imbuh riset tersebut.
Sementara itu, kata ANZ, sentimen tersebut turut didukung oleh data PMI manufaktur China yang kuat, yang seharusnya menjadi pertanda baik bagi permintaan minyak oleh importir minyak terbesar dunia. (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.