IDXChannel – Arab Saudi dan Rusia meraup miliaran dolar Amerika Serikat (AS) dari pendapatan minyak tambahan dalam beberapa bulan terakhir, meski memproduksi lebih sedikit. Ini seiring pengurangan produksi menyebabkan harga minyak mentah melonjak.
Melansir Wall Street Journal (WSJ), Kamis (28/9), menurut perhitungan perusahaan konsultan Energy Aspects, kenaikan harga minyak kali ini lebih dari sekadar menutupi penurunan volume penjualan. Strategi yang dilakukan oleh Arab Saudi dan Rusia memang strategi yang berisiko, baik secara finansial maupun politik.
Pendapatan minyak di Arab Saudi pada kuartal ini kemungkinan naik hampir USD30 juta per hari dibandingkan periode April-Juni, atau meningkat sekitar 5,7%, menurut analisis Energy Aspects.
Untuk keseluruhan periode tiga bulan, jumlah tersebut setara dengan sekitar USD2,6 miliar. Pendapatan minyak Rusia kemungkinan meningkat sekitar USD2,8 miliar.
Keberhasilan ini dapat mendorong sang kartel, yang tak lain adalah OPEC, untuk mempertimbangkan lebih banyak pembatasan terhadap pasokan global.