Massifnya capaian kinerja saat ini tersebut, menurut Teddy, merupakan buah dari perjuangan panjang Perseroan dalam menjalankan strategi babat alas dengan secara konsisten berekspansi ke luar Pulau Jawa.
Atas strategi tersebut, MTEL pun kerap tercatat sebagai pionir dalam penetrasi layanan telekomunikasi di berbagai daerah di pelosok Tanah Air.
"Strategi babat alas untuk pemerataan akses telekomunikasi di penjuru negeri ternyata telah membawa berkah luar biasa bagi kami, yang kini memanen apa yang telah kami tanam sejak jauh hari," ujar Teddy.
Atas berjalannya strategi tersebut sesuai harapan, Teddy pun menyebut pihaknya telah berhasil bertransformasi dalam 16 tahun kiprahnya selama ini, dari semula perusahaan pembangun jaringan telekomunikasi berbasis telepon (Public Switched Telephone Network/PSTN) menjadi penyedia infrastruktur digital terbesar di Asia Tenggara.
"Artinya kami sudah 16 tahun berkiprah, dengan berevolusi secara perubahan business model, agar selalu relevan dengan kebutuhan pelaku di industri telekomunikasi, sehingga berhasil membawa Perseroan ke level yang jauh lebih tinggi," ujar Direktur Utama MTEL, Theodorus Ardi Hartoko, dalam keterangan resminya.