"Kalau menurut saya, selama satu company memiliki fundamental yang kuat, relevansi asset yang mendukung business growthnya dan juga liquidity seharusnya akan terefleksikan ke harga saham pada akhirnya," lanjutnya.
Dirinya percaya harga saham Mitratel akan meningkat seiring waktu perdagangan ke depan. "Memang karena mekanisme pasar ada faktor waktu yang menentukan," tukasnya.
Diberitakan sebelumnya, Analis Samuel Sekuritas Yosua Zisokhi memandang Mitratel memiliki prospek cerah di masa depan sejalan dengan ukuran bisnis infrastruktur telekomunikasi yang besar.
Yosua mencatat Mitratel sebagai perusahaan menara telekomunikasi terbesar dengan jumlah 28 ribu menara dan tenant sebanyak 42.016 penyewa yang sebagian besar atau 57% menara perseroan tersebar di luar Pulau Jawa dengan tenancy ratio masih rendah 1,39 kali.
“Dengan besarnya perkembangan industri telekomunikasi yang didukung masifnya bisnis digital, pertumbuhan penyewaan menara di luar Jawa bakal tinggi ke depannya. Apalagi, adanya keinginan operator untuk memperluas jangkauan,” tulis Yosua dalam risetnya, Rabu (24/11).