Di sampung, langkah IPO perseroan juga menjadi salah satu upaya mendukung program Kementerian BUMN untuk meningkatkan jumlah perusahaan BUMN yang mencatatkan sahamnya di bursa. "Dari sisi corporate governance, tentu lebih baik karena diawasi banyak pihak, juga membuka peluang bagi investor asing ke Indonesia,” kata Hendra.
Hingga kuartal III-2024, Mitratel membukukan pendapatan Rp6,82 triliun, tumbuh sebesar 8,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan pendapatan MTEL terutama didorong oleh pendapatan bisnis penyewaan menara yang tumbuh 8,5 persen secara tahunan.
Pertumbuhan pendapatan tersebut sejalan dengan peningkatan kinerja operasional yang terlihat pada peningkatan tingkat penyewaan (tenancy ratio). Angka tenancy ratio Mitratel naik menjadi 1,51 kali, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 1,50 kali.
(Rahmat Fiansyah)