“Hal ini memungkinkan index fund seperti Blackrock, Dimension, SSAC, dan beberapa fund dari Inggris untuk memiliki saham Bumi,” kata Dileep waktu itu kepada IDXChannel.com.
Cadangan Batu Bara
Diwartakan sebelumnya, BUMI memiliki posisi cadangan yang tersimpan pada lokasi tambang batu bara milik perseroan mencapai 2,4 miliar ton.
Cadangan 'emas hitam' tersebut berasal dari anak usaha BUMI, PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan PT Arutmin Indonesia (Arutmin) serta aset di Pendopo, Sumatera Selatan.
Sementara perkiraan potensi sumber daya mencapai 6,81 miliar ton. BUMI mengklaim, dengan cadangan tersebut masih bisa memproduksi batu bara hingga 30 tahun dengan volume produksi mencapai 80 juta ton per tahun.
Menurut Direktur dan Sekretaris Perusahaan BUMI, Dileep Srivastava, KPC mencatat cadangan batu bara sebesar 721 juta ton dan Arutmin sebanyak 327 juta ton. Sementara aset BUMI di Pendopo memiliki cadangan sekitar 1,3 miliar juta ton.