Bahkan S&P Global Ratings sudah melakukannya sejak 2011 dan Moody's tetap bertahan hingga akhirnya memutuskan untuk memangkas peringkat tersebut tahun ini. Kendati demikian, Moody's menilai, AS masih memiliki kekuatan ekonomi yang luar biasa.
“AS mempertahankan kekuatan kredit yang luar biasa karena ukuran ekonomi, ketahanan dan dinamisme, serta peran dolar AS tetap dianggap mata uang cadangan global,” kata Moody’s.
Sementara itu, Gedung Putih menanggapi keputusan Moody's dengan keras dengan menyalahkan kebijakan Mantan Presiden Joe Biden dan menyindir kredibilitas Moody's.
“Jika Moody’s punya kredibilitas, mereka tidak akan diam saja saat bencana fiskal empat tahun terakhir terjadi," ujar Juru Bicara Gedung Putih, Kush Desai dilansir BBC.
Meski turun satu peringkat, surat utang AS tetap masuk kategori investment grade. Namun, penurunan ini bakal menaikkan biaya pinjaman karena investor global akan menganggap bahwa risiko APBN AS meningkat sehingga ada potensi gagal bayar meskipun sangat kecil.