Emiten yang melantai pada 10 Februari 2016 ini hanya diperdagangkan di pasar negosiasi sebagai bagian dari konstituen Papan Pemantauan Khusus.
Sebagai informasi, saham MTRA terjerat sejumlah masalah mulai dari ekuitas atau modal bersih negatif pada laporan keuangan terakhir, hingga tak pernah menyampaikan kinerja keuangan sejak kuartal III-2022.
MTRA juga belum menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) enam bulan setelah tahun buku berakhir. Selanjutnya, kinerja perseroan juga mendapatkan opini disclaimer dari akuntan publik.
Saham MTRA mendekam senilai Rp244 per saham, dari harga perdana saat listing sebesar Rp185 per saham.
(YNA)