Selain itu, AMRT (YTD 3,38%), BBCA (YTD 1,75%), AKRA (YTD 0,36%), ASII (YTD -2,19%), INTP (YTD -5,56%), INDF (YTD -5,95%), EXCL (YTD -6,10%), SMGR (YTD -7,58%) dan JPFA (YTD -8,11%).
“Jika investor melakukan pembelian saham BBRI pada awal Desember ini (window dressing) dengan rata-rata kenaikan harga sebesar 1,32% dalam 3 tahun terakhir, maka dengan ilustrasi investor melakukan pembelian saham tersebut sebesar Rp100 juta, maka akan mendapatkan capital gain sebesar Rp1.320.000 di akhir bulan ini,” terang Dimas.
Secara historical selama 20 tahun terakhir, Indeks LQ45 tercatat mengalami kenaikan saat window dressing dengan rata-rata kenaikan sebesar 3,72% dan probabilitas kenaikan sebesar 95%.
Kenaikan terbesar terjadi pada 2008 yang tercatat naik 11.90%, sementara pada 2022, indeks ini mengalami penurunan sebesar 7,05% disebabkan pandemi Covid-19.
"Berdasarkan data yang ada, IDXINFRA dan IDXBASIC adalah dua sektor outperform secara YTD 2023. Kenaikan tertinggi pada IDXINFRA ditopang oleh saham BREN, JSMR dan META," ungkap Dimas.
Dimas menambahkan, berdasarkan data yang ada, IDXENERGY dan IDXHEALTH adalah dua sektor underperform secara YTD 2023. Sektor IDXENERGY masih ditopang oleh saham PTRO dan SGER, sementara dari sektor IDXHEALTH ditopang oleh saham SILO dan TSPC.
(FAY)