Lanjutnya, kebijakan tersebut akan memberikan dampak pada pertumbuhan ekonomi dunia, sehingga negara berkembang pun akan merasakan efek dari kenaikan suku bunga itu.
"Apabila bank sentral di seluruh dunia secara kompak melakukan kenaikan suku bunga yang cukup ekstrem, maka resesi dunia pada 2023 kemungkinan tidak dapat dielakkan," ujarnya.
"Negara-negara maju cukup cepat dan ekstrem, sehingga memukul pertumbuhan negara-negara berkembang, karena suku bunga acuan di beberapa negara sendiri sudah tercatat naik sangat agresif," terang Ibrahim.
Sementara dari sisi eksternal, ia menyampaikan, indeks dolar sedikit mundur setelah mencapai level tertinggi pada Senin lalu.