Yang perlu digarisbawahi, Michael bilang, pergerakan turun saham KARW bukan karena skema FCA, melainkan karena deal yang batal.
“Kenaikan KARW [juga] bukan karena pertimbangan ekuitas, tapi karena potensi aset meratus yg akan di-backdoor,” kata Yeoh.
Asal tahu saja, backdoor listing—alias pencatatan tidak langsung—adalah proses di mana sebuah perusahaan swasta masuk ke pasar modal dengan cara mengakuisisi atau bergabung dengan perusahaan publik yang sudah terdaftar di bursa, alih-alih melalui penawaran umum perdana (IPO).
Sementara, saat ini KARW hanya memiliki jasa bongkar muat pelabuhan. “Belum ada aset [Meratus] apapun yang dimasukkan,” ujarnya.
Karenanya, menurut pendapat Yeoh, valuasi KARW, jika tidak menerima suntikan aset dari pihak lain, terutama sang pemilik yang adalah keluarga Menaro, akan kembali ke nilai wajarnya, yaitu sebesar layanan bongkar muat yang dijalankannya.