Namun, Presiden AS Joe Biden dinilai bakal tetap pada pendiriannya untuk menerbitkan lebih banyak sanksi terhadap Rusia. Biden dijadwalkan akan bertemu para pemimpin Uni Eropa pada Kamis (24/3) di Brussels, termasuk pertemuan darurat bersama NATO.
Analis menilai pasar minyak masih berlangsung ketat untuk perdagangan ke depan.
"Kami memperkirakan volatilitas harga akan tinggi sepanjang sisa minggu ini, khususunya jelang pertemuan NATO dan AS," kata Founder Vanda Maret, Vandana Hari, dilansir Reuters, Rabu (23/3/2022).
Hari menambahkan bahwa kenaikan harga minyak akan terbatas apabila Uni Eropa resmi membatalkan sanksi impor migas Rusia. Kendati demikian, kekhawatiran atas pasokan yang ketat bakal terus berlangsung selama pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina tidak menemui titik terang.
Data terbaru American Petroleum Institute menunjukkan stok minyak mentah di AS turun 4,3 juta barel per 18 Maret 2022.
"AS dan Arab Saudi adalah dua negara yang dapat mengimbangi kerugian minyak Rusia. Pasokan ekstra dari keduanya tampaknya tidak mungkin saat ini (menambah kekosongan pasar -red)," kata analis Commonwealth Bank dalam sebuah catatan. (TYO)