Sebelumnya, larangan penjualan logam dari Rusia, salah satu pemasok utama nikel dan aluminium dunia, oleh Washington dan London juga meningkatkan kekhawatiran akan gangguan pasokan global.
Lembaga penelitian yang didukung pemerintah China, Antaike, memperkirakan prospek logam termasuk tembaga, emas, dan aluminium akan tetap kuat karena prospek permintaan China yang kuat dan ketidakpastian makro.
Tembaga Juga Naik
Tak hanya nikel, harga tembaga juga naik 1,45 persen di USD 9.876 per ton pada 19 April 2024. Harga tembaga kini diperdagangkan di level tertinggi dalam hampir dua tahun, karena kekhawatiran akan rendahnya pasokan dan tanda-tanda peningkatan permintaan.
Data satelit menunjukkan bahwa pabrik peleburan tembaga di China selaku produsen tembaga olahan terbesar di dunia, menurunkan tingkat aktivitasnya. Diperkirakan produksi mereka dapat turun hingga 10 persen di tahun ini.
Langkah ini menandai respons terhadap rendahnya pasokan bijih tembaga untuk pabrik peleburan China, sehingga memperbesar kelebihan kapasitas sektor ini sehingga mendorong biaya peleburan ke titik terendah dalam beberapa tahun terakhir.