Survey Mastel dan APJII 2016 menunjukkan bahwa aplikasi Tokopedia adalah aplikasi yang paling sering digunakan (50,7%) oleh penggemar jual beli online se-Indonesia, mengalahkan Lazada (46,7%) dan Bukalapak (39,7%). Pada tahun ini, Tokopedia juga menghadirkan produk teknologi finansial (fintech). Produk fintech Tokopedia terdiri dari dompet digital, investasi terjangkau, kredit modal bisnis, kartu kredit virtual, produk proteksi, skoring kredit berdasarkan data untuk produk pinjaman, investasi, serta layanan keuangan lainnya.
2017
Tidak berpuas diri pada pencapaian dan inovasinya. Tokopedia kembali menghadirkan produk Deals untuk membantu masyarakat Indonesia mendapatkan penawaran terbaik dari delapan kategori, termasuk Travel dan Activity. Produk ini dimaksudkan untuk membantu bisnis offline melebarkan sayap mereka secara online melalui Tokopedia.
2018
Maraknya penggunaan dompet digital, lantas dimanfaatkan dengan baik oleh Tokopedia. PT Visionet Internasional atau dikenal dengan OVO mengandeng Tokopedia lewat kerjasama kemitraan sejak 31 Oktober 2018.
Tokopedia mencatat 4 juta merchants yang tergabung dalam platform tersebut. Saat ini, aplikasi OVO tersedia di 115 juta perangkat di seluruh Indonesia. Berdasarkan data dari pihak OVO sejak November 2017 hingga November 2018, jumlah pengguna OVO mengalami peningkatan lebih dari 400%.
2019
Tokopedia meluncurkan jaringan Gudang Pintar bernama TokoCabang di tiga kota yakni Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Layanan gudang ini bertujuan untuk membantu para penjual di marketplace tersebut dalam memenuhi pesanannya.