IDXChannel - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan bahwa para investor di pasar modal saat ini lebih siap dalam menghadapi sentimen pandemi Covid-19.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Hoesen mengatakan, kinerja pasar modal Indonesia menunjukkan tren kenaikan yang cukup positif di kuartal I 2021, dimana tercatat pada penutupan perdagangan 13 Januari 2021 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat berada di posisi tertinggi yakni di level 6.435, sementara NAB reksa dana tercatat di posisi tertinggi pada tanggal 21 Januari 2021 dengan nilai sebesar Rp594 triliun lebih.
"Namun memasuki kuartal II terdapat sentimen global yang mempengaruhi kinerja pasar modal Indonesia, antara lain munculnya varian baru Covid-19 yaitu varian Delta di India, kebijakan lockdown di beberapa negara, pernyataan WHO yang menerangkan bahwa pandemi ini belum berakhir," ujar Hoesen dalam video conference, Senin (6/9/2021).
Kemudian, kebijakan pemerintah dalam melakukan PPKM sejak 3 Juli lalu yang terus diperpanjang hingga saat ini juga terus memberikan dampak terhadap kinerja pasar modal Indonesia.
"Meskipun demikian OJK menilai pelaku pasar telah cukup siap dalam merespon hal tersebut, terbukti sampai dengan saat ini masih bergerak sideways dengan tren IHSG yang masih mencoba bertahan di level 6.000 dan terkadang menunjukkan penguatan seiring dengan kondisi pemulihan ekonomi nasional," kata dia.